Blogger Templates

Kamis, 29 Desember 2011

Perkembangan Perbankan Di Indonesia

Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Sekilas sejarah ringkas perbankan di Indonesia

Periode I : Jaminan penjajahan Belanda sampai kependudukan Jepang. Banyak beroperasinya bank-bank milik Belanda (De Java Bank, De Nederlandsche Handel Maatschappij, De Nationale Handelsbank dan Escompto Bank) dan bank-bank lain yang berasal dari Inggris, Australia dan Cina. Namun ada juga bank milik pribumi yaitu Bank Desa, Lumbung Desa dan Alegemene Volkscredietbank AVB).

Periode II : Pada tahun pertama pendududkan Jepang, kantor-kantor bank ditutup. Pada tanggal 20 Oktober 1942 semua bank Belanda, Inggris dilikwidasi namun AVB tidak dilikwidasi.

Periode III : Dibukanya Bank Industri Negara yang bergerak di bidang pembelanjaan pembangunan khususnya industri dan pertambangan.

Periode IV : Merupakan periode orde baru, dimana perekonomian terpimpin diganti menjadi perekonomian yang lebih demokratis. Bank-bank pemerintah pun dikembalikan menjadi bank umum dengan tugas khusus.

Kondisi Perbankan Semakin Membaik
Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman D Hadad mengatakan, berdasarkan data perkembangan terakhir, keketatan likuiditas sudah berkurang. "Dalam 2 bulan terakhir likuiditas mulai berkurang, tapi masih menjadi perhatian kita," kata Mulyaman.
Bertambahnya likuiditas perbankan tersebut karena ada pelonggaran ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) dan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), sedangkan total kredit tahun per tahun tumbuh 37,1 persen. Kredit investasi juga mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi 42,9 persen, kredit modal kerja tumbuh 39 persen, kredit konsumsi tumbuh 33 persen.
Adapun tingkat kredit macet (Non Performing Loan/NPL) relatif stabil 3,9 persen. Kecukupan modal perbankan (CAR) juga masih tinggi mencapai 16 persen.
"Risiko kredit dan risiko pasar masih tergolong rendah, namun berpotensi meningkat apabila pemburukan ekonomi global berlanjut," tutur Mulyaman.
Lebih lanjut Mulyaman memperkirakan, jika pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,9-5 persen, pertumbuhan kredit bisa mencapai 15-20 persen di tahun 2009 mendatang.

BI Rate Naik, Bagaimana Kondisi Perbankan Indonesia?
(Vibiznews - Banking) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini, 5 Juni 2008, memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 8,50%. Kenaikan BI Rate ini ditetapkan setelah mencermati perkembangan terkini baik perekonomian global maupun domestik.

"Masih tingginya harga komoditas energi dan bahan pangan dunia serta dampak kenaikan harga BBM memberikan tekanan pada inflasi di tahun 2008. Bank Indonesia juga melihat bahwa tren peningkatan permintaan domestik turut memberikan tekanan pada inflasi inti. Perkembangan ini mendasari pertimbangan Bank Indonesia untuk menaikkan BI Rate pada bulan ini," demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Boediono

Boediono selanjutnya menyampaikan, "Inflasi pada 2008 kemungkinan akan meningkat pada kisaran 11,5-12,5% (yoy). Namun kami memperkirakan bahwa dengan berbagai kebijakan yang telah dan akan dilakukan, baik oleh Bank Indonesia maupun Pemerintah, inflasi akan kembali mengarah ke satu digit di tahun 2009 pada kisaran 6,5%±1%. Bank Indonesia akan memfokuskan pada upaya meredam dampak tidak langsung dari kenaikan harga BBM dan pangan. Untuk itu, Bank Indonesia akan memanfaatkan secara optimal seluruh piranti moneter yang ada, baik melalui BI Rate, pengendalian volatilitas nilai tukar, penyerapan ekses likuiditas, optimalisasi Operasi Pasar Terbuka (OPT), maupun kebijakan-kebijakan lainnya."
Selanjutnya, dalam rangka optimalisasi pengendalian OPT, maka terhitung sejak tanggal 9 Juni 2008, Bank Indonesia akan melakukan perubahan sasaran operasional dari suku bunga SBI 1 bulan menjadi suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Dengan perubahan tersebut, Bank Indonesia akan menjaga pergerakan suku bunga PUAB O/N disekitar level BI Rate", demikian tambah Boediono.

"Penerapan inflation targeting framework dalam rejim nilai tukar mengambang bebas akan tetap menjadi pegangan Bank Indonesia. Upaya menjaga volatilitas nilai tukar merupakan unsur penting dari kebijakan tersebut dalam menurunkan tekanan inflasi. Ke depan, Bank Indonesia melihat ruang bagi apresiasi rupiah, sejalan dengan dukungan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)", tambah Boediono.

Inflasi IHK Mei 2008 secara bulanan berada jauh di atas pola historisnya dan meningkat menjadi 1,41% dari 0,57% di bulan sebelumnya. Sementara itu, secara tahunan, inflasi Mei 2008 tercatat sebesar 10,38% atau meningkat signifikan dibanding inflasi tahunan bulan sebelumnya (8,96%). Dengan perkembangan tersebut, inflasi year-to-date sampai dengan bulan Mei 2008 telah mencapai 5,47%.

Kenaikan harga BBM bersubsidi di akhir bulan memberi dampak yang signifikan pada peningkatan laju inflasi Mei 2008. Aksi menaikkan harga berbagai komoditas menjelang kenaikan harga BBM berkontribusi terhadap tingginya inflasi Mei 2008. Mengingat bahwa dampak kenaikan BBM diperkirakan belum sepenuhnya terefleksi pada inflasi di bulan Mei 2008 maka tekanan inflasi akibat kenaikan harga BBM diperkirakan masih akan berlanjut kembali di bulan-bulan selanjutnya.

Dampak Peningkatan Inflasi Terhadap Dunia Perbankan
(Vibiznews – Banking) – Bagaimana dampak atas kenaikan inflasi yang diumumkan oleh BPS kemarin? Apakah hal ini berpengaruh signifikan terhadap dunia perbankan? Tentunya pertanyaan ini menjadi pertanyaan besar dalam benak kita semua. NPL perbankan asing mengalami peningkatan dalam kuartal pertama ini disertai dengan turunnya asset serta laba perbankan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sebagai contoh : Citibank, mencatatkan peningkatan NPL gross menjadi 7,33% dari posisi sebelumnya 4,75%. NPL net meningkat menjadi 0,99% dari sebelumnya 0%. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga bank tersebut juga menurun menjadi 73,60% dari semula 81,43%, demikian juga net interest margin (NIM) menjadi 7,95% dari 8,85%. Nilai aset Citibank dari posisi akhir tahun lalu Rp45,02 triliun menurun pada akhir kuartal pertama menjadi Rp43,14 triliun. Namun, secara year-on-year aset mengalami kenaikan dibandingkan dengan Maret 2007 sebesar Rp37,92 triliun.

HSBC mencatatkan kenaikan NPL gross dari posisi semula 10% menjadi 11%. Namun, indikator keuangan lainnya, seperti DPK, realisasi kredit dan laba mengalami kenaikan. Sedangkan. kenaikan NPL terbesar kategori bank asing dialami Standard Chartered dari posisi Maret 2007 pada level 4,2% menjadi 6,29% (y-o-y). Sementara itu, ABN Amro meski mengalami penurunan NPL gross, rasio kredit bermasalah net-nya mengalami kenaikan dari 0,51% menjadi 0,58%.

Hal ini menandakan rendahnya kemampuan masyarakat dalam membayarkan kredit. Hal ini ditopang oleh nilai uang yang semakin tidak berarti dalam era modern ini dikarenakan inflasi telah menggerogoti nilai mata uang Indonesia. Ditambah lagi, semakin banyak pengannguran yang tercipta akibat inflasi

Pihak Bank Indonesia sedang mempertimbangkan sebuah kebjakan moneter sebagai aksi atas efek dari kenaikan harga BBM Bersubsidi 28,7 persen pada 23 Mei lalu. Beberapa pilihannya antara lain adalah instrument suku bunga dan likuiditas. Kebijakan ini diambil agar kenaikan harga BBM tidak akan merembet kemana-mana. Tentunya hal ini harus diimbangi dengan tindakan bantuan dari pemerintah sehingga tidak hanya menggunakan instrument moneter guna mengatasi inflasi. Mungkin instrument fiskal tepat untuk dilakukan.

Tindakan BI jika menaikan suku bunga akan membuat dunia pasar modal menjadi semakin terkoreksi menuju titik terendah. Hal ini dibuktikan dengan pengumuman tingkat inflasi yang telah merendahkan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan kemarin. Kebijakan Bank Indonesia dalam menaikan suku bunga akan menambah beban yang akan ditanggung oleh Bank Indonesia dalam membayarkan bunga sehingga posisi ini akan membuat Bank Indonesia mengalami defisit dalam laporan keuangan yang mereka laporkan.

Sumber :

 http://www.sripoku.com/Kondisi-Perbankan-Semakin-Membaik.htm
 http://www. an investment & financial web from vibizportal.com/articles_financial.php.htm
 buku ekonomi uang dan bank. Penerbit Gunadarma

http://wenysilvia130706.blogspot.com/2009/11/perkembangan-perbankan-di-indonesia.html

Pengangguran Masalah Ekonomi Terbesar Indonesia

JAKARTA - Presiden Boston Institute for Developing Economies, Gustav F. Papanek menilai masalah terbesar dalam perekonomian Indonesia adalah pengangguran. “Saya khawatir dengan masalah terselubung di Indonesia, yaitu pertumbuhan tanpa pekerjaan,” katanya di Jakarta, tadi malam.

Setiap tahun, 2 juta orang di Indonesia mencari pekerjaan. Berarti, setelah krisis moneter 1998, ada 22 juta pengangguran. Papanek menghitung, hanya 5,5 juta yang telah mendapat pekerjaan tetap.

Sementara 3,5 juta mencari pekerjaan di luar negeri, sebagian besar sebagai pembantu rumah tangga, dan 4 juta tetap menganggur. Sisanya, menunjukkan sudah mendapat pekerjaan dalam statistik, namun sebenarnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Ini disebut Papanek dengan istilah work in income sharing atau pekerjaan berbagi penghasilan.

Papanek yang pernah menjabat Direktur Harvard Advisory Group untuk Komisi Perencanaan dan Departemen Keuangan Indonesia pada 1971 hingga 1973 ini mencontohkan pekerjaan tukang semir sepatu.

“Jumlah sepatu tidak bertambah, tapi tukang semir sepatunya bertambah. Yang tadinya penghasilan dibagi tiga, sekarang harus dibagi empat,” pungkasnya.

Pekerjaan semacam ini ada, menurutnya, bukan karena dibutuhkan, tapi karena orang butuh pekerjaan. Produktivitas dari pekerjaan ini dinilai Papanek sangat rendah, bahkan tidak ada sama sekali. “Mereka hanya mengkonsumsi, tidak memproduksi,” tuturnya.

Lahan pekerjaan yang juga banyak digeluti pekerja Indonesia adalah di sektor pertanian. Pekerjaan ini juga dinilainya sebagai work in income sharing, karena lahan pertanian tidak bertambah, hanya tenaga kerjanya yang jumlahnya bertambah.

Padahal, negara yang benar-benar berkembang ditandai dengan menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. “Seperti China, India, dan Vietnam,” ujar Papanek.

Solusi untuk masalah pengangguran ini adalah menaikkan angka pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Target pemerintah sebesar 7 persen dinilai Papanek masih belum cukup. “Dulu Indonesia mampu tumbuh 8 persen, kenapa sekarang tidak,” katanya.

Pertumbuhan itu dapat dicapai dengan tiga langkah. Pertama, menambah dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat yang menjadi solusi cepat dalam penambahan pendapatan bagi rakyat miskin dan pembangunan infrastruktur rural.

Kedua, memperbesar ekspor mineral, minyak, gas, dan tanaman perkebunan yang hasilnya bisa digunakan untuk mendanai kesehatan, pendidikan, dan perumahan bagi rakyat miskin.

Ketiga, meningkatkan pangsa pasar dunia, terutama dari ekonomi yang menghasilkan lapangan pekerjaan seperti industri manufaktur. Papanek mencontohkan, dulu industri tekstil dan garmen Indonesia menguasai 2,5 persen pangsa pasar dunia, sekarang hanya 1,7 persen. Padahal, selisih tersebut berarti berkurangnya 5 miliar ekspor dan 1,5 juta lapangan pekerjaan.

Solusi ini merupakan solusi jangka pendek dalam menggerakkan ekonomi Indonesia. Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia jangka panjang, Papanek memberikan resep perbaikan sistem pendidikan.

“Butuh waktu lama, namun bisa dipercepat dengan membangun perguruan tinggi kelas dunia yang juga memberikan pendidikan untuk rakyat miskin, seperti di India,” katanya.

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=102368:pengangguran-masalah-ekonomi-terbesar-indonesia-&catid=18&Itemid=95

Kamis, 24 November 2011

Pengertian Auditing


Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien. Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan diketemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Agoes, 2004).
Auditing / pemeriksaan akuntansi bertujuan memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu perusahaan. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi adalah merupakan suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya. Disamping itu auditing juga merupakan salah satu bentuk jasa assurance (Agoes, 2004).
Sebagai Ilmu pengetahuan, pengertian auditing sendiri telah dirumuskan oleh beberapa akademisi. Stamp dan Moonitz (1978), dalam Suharli (2000), mendefinisikan : “An Audit is an independent, objective and expert of a set of financial statements of an entity along with all necessary suporting evidence. It is conducted with a view to expressing an informed and credible opinion, in a written report as to wether the financial position and progress of the entity/fairly, and in accordance with generally accepted accounting principles.”
Definisi ini dapat diartikan : audit adalah pengujian yang independen, objektif dan mahir atas seperangkat laporan keuangan dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang mendukung. Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan keuangan menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Lain halnya Konrath (2002) melihat audit sebagai suatu proses sistematik dalam memperoleh dan mengevaluasi asersi manajemen. Beliau mengungkapkan : “Auditing is a systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the result to interested users.”
Arens et. al. (2003) melihat audit dari pelaksana yang digambarkan sebagai pihak yang kompeten dan independen. Mereka mengungkapkan : “Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.”
Sedangkan, menurut Tuanakotta (1982) adalah: Pemeriksaan akuntan (auditing) pada dasarnya mempunyai bentuk analitis yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang ada dalam ikhtisar keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat akuntan mengenai kelayakan penyajian informasi tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, terdapat beberapa karakteristik dalam pengertian auditing yaitu :
  1. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang telah ditetapkan
Dalam proses pemeriksaan, harus ditetapkan kriteria- kriteria informasi yang diperlukan dan informasi tersebut dapat diverifikasi kebenarannya untuk dijadikan bukti audit yang kompeten.
  1. Entitas Ekonomi (Economy Entity)
Proses pemeriksaan harus jelas dalam hal penetapan kesatuan ekonomi dan periode waktu yang diaudit. Kesatuan ekonomi ini sesuai dengan Entity Theory dalam Ilmu Akuntansi yang menguraikan posisi keuangan suatu perusahaan terpisah secara tegas dengan posisi keuangan pemilik perusahaan tersebut.
  1. Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti
Proses pemeriksaan selalu mencakup aktivitas mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan. Diawali dari penentuan jumlah bukti yang diperlukan sampai pada proses evaluasi atau penilaian kelayakan informasi dalam pencapaian sasaran kegiatan audit.
  1. Independensi dan Kompetisi Auditor Pelaksana
Auditor pelaksana harus mempunyai pengetahuan audit yang cukup. Pengetahuan (knowledge) itu penting untuk dapat memahami relevansi dan keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya informasi tersebut menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan opini audit. Agar opini publik tidak biasa maka pihak auditor dituntut untuk bersikap bebas (independen) dari kepentingan manapun. Independensi adalah syarat utama agar laporan audit objektif.
  1. Pelaporan Audit
Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan itu. Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat dimengerti maka laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Artinya laporan ini mampu menyampaikan tingkat kesesuaian antara informasi yang diperoleh dan diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan.

http://blog.binadarma.ac.id/muhammadinah/?p=23

Definisi Akuntansi Keuangan,Akuntansi Pemeriksaan dan Akuntansi Biaya


Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.

Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing) adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menerapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntansi keuangan atau akuntansi umum.akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan yang menunjang laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayanya laporan keuangan. Dalam perusahaan sering dipekerjakan seorang pemeriksa intern (intern auditor) yang tugasnya menentukan pelaksanaan tiap bagian perusahaan dalam mematuhi kebijakan pimpinan.

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk
menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai
waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan
mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Pengertian dan Fungsi Akuntansi
Biaya menurut beberapa pakar:
Menurut Schaum
Pengertian dari Akuntansi biaya:
adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
Menurut Carter dan Usry
Pengertian dari Akuntansi Biaya :Penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) Akuntansi biaya berhubungan dengan penetapan dan pengendalian biaya. Pengumpulan dan penganalisisan data biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi (prakiraan) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusunan program perhitungan biaya di masa yang akan datang.

Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. 
Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant (1994:30) yaitu: Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset. Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk:
*Merumuskan strategi.
*Proses perencanaan dan pengendalian.
*Pengambilan keputusan.
*Optimalisasi keputusan.
*Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar.
*Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan.
*Perlindungan atas asset organisasi.

Akuntansi Manajeman (Managerial Accounting) Akuntansi manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.

Akuntansi Pajak
(Tax Accounting)
adalah Bidang Akuntansi yang mengkalkulasi, menangani,mencatat, bahkan menganalisa dan membuat strategi perpajakan sehubungan dengan kejadian-kejadian ekonomi (transaksi) perusahaan.

sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis.
Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
* Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting
lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
* Harus mengelompokkan dan
mencatat data yang tercantum
dalam dokumen bukti transaksi
kedalam catatan-catatan akuntansi.
*Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan- catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Sistem akuntansi berhubungan dengan penyusunan rencana, pelaksanaan proses akuntansi, prosedur pengumpulan, dan pelaporan data keuangan sehingga tercipta tata kerja yang efektif dan efisien.

Akuntansi Anggaran (Budgeting) Akuntansi anggaran
digunakan untuk menyusun rencana keuangan yang berkaitan dengan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan untuk membandingkan antara rencana dan pelaksanaan yang terjadi.

Akuntansi Pemerintah ( Govermental accounting ) Akuntansi pemerintah berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga- lembaga pemerintah. Pencatatan itu mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengontrolan anggaran tidak terjadi penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting) Akuntansi pendidikan berhubungan dengan pengajaran, penyuluhan, penelitian, dan konsultasi di bidang pengembangan akuntansi.

Akuntansi sosial (Social accounting) Akuntansi sosial berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya. Misalnya, melakukan perhitungan kepadatan wisata untuk bahan pertimbangan dalam mengalokasikan dana pembangunan di bidang pariwisata.

Akuntansi Lembaga Nirlaba ( Non Profit Accounting ) adalah
Bidang akuntansi yang secara khusus diterapkan pada organisasi - organisasi yang aktivitasnya bertujuan tidak mencari laba / keuntungan seperti lembaga pendidikan maupun yayasan.

Akuntansi internasional
memperluas akuntansi yang bertujuan umum yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk
- Analisa komparatif internasional
- Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2 bisnis mulitnasional
- kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional
- harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar
RINGKASAN
Beberapa bidang spesialisasi
dalam akuntansi, antara lain :
1. Akuntansi Keuangan, meliputi kegiatan pencatatan transaksi, penyusunan laporan-laporan periodik yang sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan.
2. Auditing, meliputi kegiatan pemeriksaan atas catatan- catatan akuntansi secara bebas. Pemeriksaan akuntan ini meliputi pemeriksaan terhadap system dan prosedur perusahaan, catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan, serta memberikan pendapat mengenai "kelayakan dan kewajaran" laporan keuangan yang bersangkutan.
3. Akuntansi Biaya, merupakan bidang akuntansi yang penekanannya pada masalah penetapan dan pengendalian biaya, dari saat produsi siap dimulai sampai dengan barang selesai diproses/diproduksi.Hasil akhir dari akuntansi adalah "laporan perhitungan Harga Pokok Produksi"
4. Akuntansi Manajemen, bidang akuntansi yang mengolah kasus-kasus tertentu yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi (Intern Perusahaan).
5. Akuntansi Pajak, adalah bidang akuntansi yang mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak, mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6. Sistem Akuntansi, adalah bidang khusus yang menangani perencanaan dan penerapan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan data keuangan.
7. Akuntansi Anggaran, adalah bidang akuntansi yang menyajikan rencana operasi keuangan untuk periode tertentu, kemudian membandingkan relalisasi dengan rencana operasi, sehingga operasi perusahaan dapat dimonitor dan dikendalikan.
8. Akuntansi Internasional, merupakan bidang akuntasi yang khusus menyangkut masalah-masalah perdagangan perdagangan internasional dari perusahaan-perusahaan multinasional.
9. Akuntansi Lembaga Nonprofit, adalah bidang akuntasi yang mengkhususkan pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah
10. Akuntansi Sosial, adalah bidang akuntansi yang mengukur biaya dan manfaat social, misalnya mengenai masalah penggunaan dana kesejahteraan social dalam sebuah kota besar.
11. Akuntansi Pendidik, adalah bidang akuntansi yang menyangkut ruang lingkup pendidikan.
        



Pengertian Akuntansi Biaya (Defenition of Cost Accounting)


Perusahaan yang mengolah bahan baku untuk menghasilkan barang jadi memerlukan prosedur serta pencatatan tentang proses produksi yang mengolah bahan-bahan tersebut. Pemakaian bahan untuk proses produksi perhitungan biaya produksi untuk menilai persediaan barang jadi ataupun barang setengah jadi dan persediaan bahan yang sedang diproses tetapi belum selesai, kesemuanya ini termasuk dalam bidang akuntansi biaya.
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Dalam hal ini penulis hanya menerapkan akuntansi biaya sesuai dengan judul skripsi yang ditulis dalam memecahkan suatu masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.1)
Matz ‑ Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai berikut :
“Cost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities.” 2)
Kemudian Abdul Halim mengemukakan definisi akuntansi biaya sebagai berikut :
“Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan dijual.” 3)
Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa :
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.4)
Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Akuntansi biaya dinyatakan oleh Fess and Warren dalam bukunya adalah :
“Cost accounting emphasizes the determination and the control of costs. It is concerned primarily with the costs of manufacturing processes and of manufactured products. In addition, one of the most important duties of the cost accountant is to gather and explain cost data, both actual and prospective. Management uses these data in controlling current operations and in planning for the future. 5)
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi akuntansi biaya adalah sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam rangka pengambilan keputusan. Disamping itu, dikemukakan juga bahwa akuntansi biaya pada umumnya identik dengan manajerial dan sebagai alat bagi seorang manajer dalam merencanakan dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan.
Menurut R. A. Supriyono, Akuntansi biaya bertujuan untuk :
  1. Perencanaan dan pengendalian biaya.
  2. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan teliti.
  3. Pengambilan keputusan oleh manajemen. 6)
Adapun menurut Matz and Usry, Akuntansi Biaya mempunyai peranan sebagai berikut :
  1. Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing.
  2. Menetapkan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya.
  3. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan dalam bentuk fisis.
  4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang lebih singkat.
  5. Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya.7)
Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja dan biaya-biaya tak langsung menetapkan standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran serta untuk menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara teliti.
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa, sehingga jelas yang mana biaya langsung dan biaya tak langsung yang termasuk biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan tetapi merupakan alat dari manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai :

  1. Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa.
  2. Pengendalian biaya.
  3. Pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan dan perencanaan jangka panjang.

Misteri Boneka Okiku

Berita Aneh - Misteri dibalik boneka Okiku. Okiku ini menginspirasikan banyak film horor di Jepang. Boneka ini memang bikin heran dan merinding warga jepang. Pasalnya Okiku punya rambut yang bisa tumbuh bahkan terus memanjang walaupun sudah di potong.

Boneka ini benar-benar di luar nalar. Seorang peneliti jepang mengungkapkan bahwa dari hasil uji forensik rambut yang ditumbuhkan boneka ini sama persis dengan rambut pada anak usia 10 tahun.

Nama Okiku ini diambil dari seorang anak yang sedang bermain dengan boneka dengan ukuran tinggi 40 sentimeter, berpakaian kimono dengan mata hitam seperti manik-manik dan rambut yang lebat. Boneka Okiku telah ada di kuil Mannenji di kota Iwamizawa Prefektur Hokkaido) sejak tahun 1938.

Awalnya boneka ini dibeli tahun 1918 oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki di sapporo, Di sana ia melihat sebuah boneka cantik Jepang dengan Kimono. Boneka ini dibeli Eikichi untuk adiknya yang berumur 2 tahun yang bernama Okiku, anak ini sangat menyenangi boneka ini dan memainkannya setiap hari.


Tapi sayang, Okiku meninggal tak lama setelah itu karena demam. Kemudian pada saat pemakamannya, Keluarga ingin memasukkan boneka ke dalam peti mati-nya tapi entah mengapa mereka lupa. Keluarga gadis tersebut kemudian menempatkan boneka itu di altar rumah tangga dan berdoa untuk setiap hari dalam rangka memperingati Okiku.

Beberapa waktu kemudian, mereka melihat rambut mulai tumbuh.Menurut cerita ini merupakan roh dari gadis itu yang berlindung di dalam boneka itu.

Tahun 1938 keluarga Suzuki pindah ke shakalin, boneka okiku akhirnya dititipkan di kuil Mannenji di Hokkaido. Menurut pendeta di kuil itu, boneka tradisional jepang selalu berambut pendek, dia juga membenarkan kalau rambut boneka okiku terus memanjang, walaupun dipotong terus secara berkala, tapi rambutnya tumbuh terus.

Menurut kuil, boneka tradisional awalnya memiliki rambut dipotong pendek, tapi seiring waktu terus bertambah panjang sekitar 25 sentimeter, hingga ke lutut boneka.Meskipun rambut boneka ini dipotong secara berkala , namun menurut cerita rambut tersebut tumbuh lagi.

Senin, 21 November 2011

KEBIJAKAN PERDAGANGAN NEGARA PENGIMPOR


Disamping keuntungan yang diperoleh dari perdagangan bebas,perdagangan dunia dicirikan oleh hambatan perdagangan yang membuat harga dinegara pengimpor lebih tinggi dari pada harga di pasar dunia. Adanya hambatan perdagangan akan menaikan harga barang impor dan selanjutnya mengubah harga relatif dalam perekonomian. Ketika harga relative berubah,produksi dan konsumsi melakukan penyesuaian serta sejahtera berbagai macam kelompok juga berubah.
Macam-macam Hambatan Impor
1.       Hambatan impor mempunyai berbagai bentuk. Negara semakin relative dalam menetapkan hambatan baru dari waktu ke waktu. Hambatan perdagangan yang paling baru dan nyata adalah tariff impor. Tariff impor adalah jumlah tetap per unit,atau presentase tetap dari harga barang impor. Umumnya eksportir dapat menyuplai sejumlah barang ke Negara pengimpor tetapi barang tersebut akan dibebani pajaak di Negara tujuan.
2.       Hambatan impor umum lainnya adalah quota impor,yang membatasi kualitas produk yang dapat memasuki suatu Negara. Terkadang quota ini telah di tetapkan jumlahnya dalam suatu Negara, misalnya philipina hanya dapat mengirimkan X ton gula ke Indonesia. Perusahaan harus memiliki lisensi impor atau visa sebelum mengirim produk ke Negara pengimpor. Jika harga domestic di Negara pengimpor lebih tinggi daripada harga di pasar dunia maka lisensi impor tersebut akan mempunyai nilai. Lisensi impor dapat dilelang kepada penawar tertinggi,dijual dengan harga tertentu kepada perusahaan pengimpor atau didistribusikan melalui agen pemerintah. Caranpendistribusian lisensi iini merupakan salah satu factor yang menentukan efeknya terhadap kesejahteraan.

Alasan-Alasan Hambatan PErdagangan
        Alas an penting lainnya sehubungan dengan hambatan impor adalah bahwa para pengusaha dan petani merasa harus di proteksi dari persaingan impor dan pemerintah mendukung sepenuhnya karena memiliki kekuatan polotik. Lainya,pemrintah mendpatkan lebih banyak  keuntungan u ntuk setiap unit tambahan kesejahteraan untuk produsen dibandingkan ke konsumen. Demi pentingnya,produsen dan petani berusaha keras mendapatkan proteksi impor karena perbedaan harga yang sangat besar akan mempengaruhi pendapatan mereka. Sebaliknya konsumen jauh lebih beragam kelomppoknya dan tidak terorganisasi dengan baik. Konsumen tertarik pada perdagangan bebas,akan tetapi hampir seluruh kebijakan perdagangan kurang berpengaruh terhadap konsumen secara individu dari pada terhadap produsen.
        Alasan hambatan impor yang dilegitimasi secara ekonomi hanyalah jika Negara pengimpor merupakan Negara besar sehingga dapat menggunakan kekuatan pasarnya untuk memperoleh kesejahteraan dari Negara lain didunia. Dalam kasus ini Negara pengimpor mempunyai pengaruh yang besar sehingga jika ia membatasi impornya maka harga di pasar dunia akan turun. Turunnya harga psar didunia akan menguntungkan Negara pengimpor dan meningkatkan kesejahteraannya. Negra pengimpor mendapatkan kesejahteraan dari Negara pengeksppor dengan cara mengubah pola impornya.

        Efek Kebijakan Impor Yang Spesifik
Analisis terhadap setiap kebijakan impor akan dimulai dari kasus perdagangan bebas dan mengukur kerugian yang ditimbulkan oleh berbagai macam hambatan perdagangan. Analisis kesejahteraan daapt memperhitungkan kerugian konsumen, produsen dan pemerintah. Kecuali kalau ada pertimbangan penting lainnya. Misalnya diasumsikan kasus Negara kecil ,biaya transportasi bernilai nol,dan pasar dalam persaingan sempurna. Perdagangan bebas digunakan sebagai dasar analisis karena perdagangan bebas merupakan kebijakan yang bertujuan memaksimalkan kesejahteraan Negara. Daalm setiap kasus,kurva penawaran dan permintaan yang efektif adalah penting bagi analisis tersebut. Kurva penawaran efektif mencangkup pemasok internasional dan domestic. Dan kurva permintaan efektif mencangkup konsumen internasional dan domestic.

Sumber : BISNIS DAN PERDAGANGAN INTERNASINAL, Ratya Anindyta,Michael R. Reed

EKSPOR DAN IMPOR PERTANIAN INDONESIA


               Sebelum krisis ekonomi, Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunya pertumbuhan ekonomi yang relative tinggi,yaitu sekitar 7-8% pada tahun 1990-an yang mana pertanian menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Bagaimana juga proporsi PDB sektor pertanian terhadap PDB nasional telah menurun dari sebesar 38% pada tahun 1973 menjadi sekitar 17,5% pada tahun 1998.  Meski begitu sektor pertanian masih menyerap angkatan kerja sekitar 41% dari total angkatan kerja nasional. Oleh sebab itu peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian melalui perdagangan internasional adalah sangat penting bagi Indonesia.
                Kontribusi nilai ekspor terbesar Indonesia adalah sektor industry,diikuti sektor migas dan sektor tambang. Sektor pertanian menduduki urutan ke-4 terhadap total ekspor. Pada tahun 2006 nilai ekspor sektor industry sebesar 64.990,3 US$ atau sebesar 64,48% dari total ekspor Indonesia.
                Bagaimanappun juga sektor industry manufaktur terbesar dipegang oleh industry alat angkutan mesin,peralatan listrik,tekstil-barang kulit-alas kaki,dan barang kayu-hasil hutan. Pada tahun 2004,kontribusi nilai ekspor industry alat angkutan-mesin-peralatan listrik,tekstil-barang kulit-alas kaki,pupuk-kimia-barang karet dan barang kayu-hasil hutan masing-masing mencapai 25,1%,18,7%,14,9% dan 14,8%. Meskipun industry alat angkutan-mesin-perakatan listrik menjadi produk ekspor terpenting,tetapi tingginya nilai ekspor disertaioleh besarnya nilai impor. Kondisi yang sama yang terjadi pada industry kimia dan barang karet. Bahkan nilai transaksi perdagngan untuk kedua industry terssebut masih menunjukan deficit dimana nilai impor  melampaui nilai ekspornya. Pada tahun 2004,nilai ekspor industry alat angkutan –mesin-peralatan listrik mencapai US$ 12,2 miliar, tetapi impornya mencapai US$ 13,4 miliar sehhingga terjadi deficit sebesar US$ 1,2 miliar. Demikian juga industry kimia-barang karet pada tahun 2004 mengalami defisit  sebesar US$ 0,9 miliar.
                Sektor pertanian merupakan sektor yang mengadalkan kemampuan sumber daya alam dimana sektor ini mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk memperoleh devisa karena pengguunaan input dari impor relative lebih rendah dari sektor lain,terutazma sektor industry. Oleh sebab itu perdagangan internasional sangat penting bagi produk pertanian Indonesia. Perkembangan perdagangan ssektor pertanian 1,4 dimana ekspor dan impor Indonesia tiap tahun meningkat,dari hanya sebesar 41,2 juta US$ menjadi 3.398,5 juta US$ pada atahun 2006. Sedangkan nilai impor meningkat dari 17,4 juta US$ pada tahun 1980 menjadi 2.919,0 juta US$ pada tahun 2006.
                Ekspor dan impor pertanian Indonesia sejak 1980 pada tahun tertentu dapat disimpulkan bahwa nilai ekspor pertanian dan hasil olahan rterbesaarnya berasal dari subsector pekebunan dan yang tebesar kedua adalah sektor perternakan. Ekspor subsector perkebunan terbesar didominasi oleh karet dan kelapa sawit. Indonesia adalah eksportir karet terbesar setelah Thailand dan eksportir terbeasar kelapa sawit setelah Malaysia. Pada saat ini kelapa sawit telah menjadi primadona terutama akibat naiknya harga minyak bumi. Harga kelapa sawit dunia ikut naik Karena kelapa sawit berpotensi untuk menjadi biofuel.
                Sementara itu nilai impor pertanian dan hasil olahannya yang tertinggi adalah subsector tanaman pangan dan peternakan,yaitu masing-masing sebesar 2.152 juta US$ dan 904,43 juta US$ dapa tahun 1995. Nilai impor kedua subsector ini  cenderung menurun walaupun masih tetap tinggi,dimana pada tahun 2003 nilai impor subsector tanaman pangan sebesar 2.045,2 juta US$ dan nilai subsector peternakan sebesar 636,71 juta US$. Masih tingginya nilai impor dari kedua sektor ini akibat peningkatan produksi disektor ini tidak seimbang dengan kenaikan jumlah permintaan terutama akibat naiknya jumlah penduduk. Disamping itu, akibat kebijaksanaan murah pangan maka pemerintah menjaga agar harga pangan yang relative murah dengan konsekuensi peningkatan produksi menjadi kurang terdorong.
                Yang menarik dalam kasus perdagangan internasional adalah naiknya impor horticultural. Akibat liberalisasi perdagangan maka tariff impor hanya berkisar antara 0-5%.hal itiu mengakibatkan produk horticultural,terutama buah-buahan,mengalir deras ke Indonesia. Nyatannya buah-buahan produk domestic kurang mampu bersaing dengan produk impor dipasar domestic. Banyaknya konsumen Indonesia lebih menyukai produk impor dari pada produk domestic.

Sumber; buku BISNIS DAN PERDAGANGAN MANAJEMEN : RATYA ANINDITA, MICHAEL R. REED

Minggu, 20 November 2011

Tugas Pengantar Bisnis BAB 10

Nama   : Widya Ayu Nurhayati
NPM    : 27211386
Kelas   : 1EB21

Tugas Pengantar Bisnis
Bab 10


1.        Sebut & jelaskan metode pendekatan sumber daya manusia !
Jawab :
Metode pendekatan sumber daya manusia yaitu :
a.      Pendekatan sumber daya manusia
Pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya manusia. Martabat dan kepentingan manusia tidak diabaikan
b.      Pendekatan manajerial
Analisis prestasi pekerja dan kehidupan kerja karyawan tergantung pada atasan.
c.       Pendekatan system
Personalia merupakan subsistem dari sistem organisasi atau perusahaan, perlu dievaluasi dengan kriteria besarnya kontribusi yang dibuat.
d.      Pendekatan Proaktif
Dapat meningkatkan kontribusi kepada karyawan, manajer dan organisasi melalui antisipasi pada masalah yang timbul.

2.        Untuk apa organisasi membuat rancangan kompensasi bagi karyawannya ?
Jawab :
Tujuan organisasi membuat rencana kompensasi bagi karyawannya
·           Menarik karyawan yang cakap ke dalam organisasi.
·           Memotiasi karyawan mencapai prestasi unggul.
·           Mencapai masa dinas yang panjang.

3.        Apa perbedaan analisis beban kerja & analisis tenaga  kerja ?
Jawab :
Perbedaan analisis beban kerja & tenaga kerja adalah :
·           Analisis beban kerja meliputi peramalan penjualan, penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang.
·         Analisis tenaga kerja menhitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode.

4.        Apa yang akan dilakukan karyawan jika terjadi ketidak sepakatan dengan perusahaan tempat mereka bekerja ?
Jawab :
Apabila terjadi ketidaksepakatan dengan perusahaan tempat mereka bekerja karyawan akan :
·           Mengadakan musyawarah lagi sampai ditemukan titik temunya.
·           Boikot.
·           Pemogokkan.
·           Penghasutan.
·           Memperlambat kerja.
·           Malas-malasan dalam bekerja.
·           Resign dari perusahaan tersebut.

5.        Sebutkan hubungan yang mengatur antara tenaga kerja dengan manajer suatu perusahaan ! 
Jawab : 
Hubungan yang mengatur antara tenaga kerja dengan manajer suatu perusahaan adalah :
a.         Closed shop agreement.
b.         Union shop agreement.
       c.         Open shop agreement.